Istana Luwu
Sumber :
http://www.luwuraya.com/index.php/site/detailopini/6/Suara-Luwu-Raya-Dalam-Gema/
Luwu Raya terletak di bagian utara wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Sumber :
http://penanggulangankrisis.depkes.go.id/article/view/6/1598/Luwu-Timur-Diguncang-Gempa-5-3-SR.htm
Provinsi Luwu Raya meliputi Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kota Palopo dan Kabupaten Luwu Timur. Kabupaten Luwu Tengah masih dalam tahap persiapan dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Luwu Utara, letaknya di sebelah utara Kota Palopo.
Wacana Provinsi Baru (Termasuk Luwu Raya)
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Wacana_pembentukan_provinsi_baru_di_Indonesia
Pintu gerbang menuju Kota Palopo, calon ibukota Provinsi Luwu Raya
Sumber :
http://www.palopokota.go.id/index.php/animation/perda/pengumuman/perda/?page=stat&smid=1&chose=second
Lihat Peta Lebih Besar
Selasa, 21 Agustus 2012
Buhari: Elite Sulsel Tolak Luwu Raya
PALOPO – Ketua Umum Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar menuding elite-elite politik di Sulsel menolak pemekaran wilayah Luwu Raya menjadi Provinsi Luwu Raya.
Salah satu alasan penolakan pemekaran Luwu Raya karena wilayah yang berada di jazirah utara Sulsel ini kaya potensi sumber daya alam dan selama ini menjadi daerah penyanggah Sulsel. “Kalau mau jujur,elite-elite politik di Sulsel tidak menghendaki wilayah Luwu Raya dimekarkan dari Sulsel.Penolakan ini bukan hanya terjadi saat ini, tetapi sejak masa-masa pemerintahan beberapa gubernur terdahulu,” kata Buhari saat berdialog dengan berbagai elemen masyarakat Luwu dan Palopo di Hotel Citra Buana, Minggu (4/8) malam.
Salah satu alasan penolakan pemekaran Luwu Raya karena wilayah yang berada di jazirah utara Sulsel ini kaya potensi sumber daya alam dan selama ini menjadi daerah penyanggah Sulsel. “Kalau mau jujur,elite-elite politik di Sulsel tidak menghendaki wilayah Luwu Raya dimekarkan dari Sulsel.Penolakan ini bukan hanya terjadi saat ini, tetapi sejak masa-masa pemerintahan beberapa gubernur terdahulu,” kata Buhari saat berdialog dengan berbagai elemen masyarakat Luwu dan Palopo di Hotel Citra Buana, Minggu (4/8) malam.
Luwu Raya Mengaung Kembali
Selain 33 provinsi yang telah ada di Indonesia saat ini, ada beberapa Wacana dan Aspirasi Masyarakat untuk mendirikan Provinsi-Provinsi baru di Indonesia. Pembentukkan provinsi Baru didasari atas Beberapa hal, Misalnya Pesona Alam, Makanan Khas dan Lain-Lain sebagainya serta Pembentukkan ini Haruslah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Republik Indonesia. Salah satunya pembentukan propensi Luwu Raya.
Provinsi Luwu Raya Bisa Tanpa Luteng
MALILI, FAJAR -- Pembentukan Provinsi Luwu Raya ternyata tidak harus menunggu pemekaran Kabupaten Luwu Tengah. Opsi lain yang bisa ditempuh, yakni merangkul Kabupaten Wajo dan Kolaka Utara.
Wacana ini mulai menguat dengan melihat hubungan silsilah keturunan dari Kerajaan Luwu. Dua daerah di bagian selatan dan utara Kabupaten Luwu itu dahulu merupakan bagian dari Kedatuan Luwu. Karena itu, banyak tokoh masyarakat mewacanakan bahwa jika memang pemekaran Provinsi Luwu Raya sudah mutlak dilakukan, maka dua daerah ini juga harus ikut dirangkul.
Wacana ini mulai menguat dengan melihat hubungan silsilah keturunan dari Kerajaan Luwu. Dua daerah di bagian selatan dan utara Kabupaten Luwu itu dahulu merupakan bagian dari Kedatuan Luwu. Karena itu, banyak tokoh masyarakat mewacanakan bahwa jika memang pemekaran Provinsi Luwu Raya sudah mutlak dilakukan, maka dua daerah ini juga harus ikut dirangkul.
Toraja Jangan Dipisah Dengan Perjuangan Provinsi Luwu Raya
Perjuangan Pemekaran Provinsi Luwu Raya terus menjadi gaung semangat daerah ini untuk menjadi sebuah daerah otonom. Bahkan, dalam dialog yang digelar oleh luwuraya.com, di SaodenraE Convention Center (SCC) Palopo, selasa (20/12/11) malam tadi, wacana pemekaran Provinsi Luwu Raya menjadi pembicaraan uatama dialog yang mengangkat tema ‘Provinsi Luwu Raya, Jangan Ada Dusta di Antara Kita’.
Salah satu wacana yang mengemuka adalah terkait usulan bergabungnya dua daerah dalam perjuangan Pemekaran Provinsi Luwu Raya. Kedua daerah itu yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Salah satu wacana yang mengemuka adalah terkait usulan bergabungnya dua daerah dalam perjuangan Pemekaran Provinsi Luwu Raya. Kedua daerah itu yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Konsolidasi Demokrasi Sulawesi Selatan : Dari Luwu ke Luwu Raya?
KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP
Suasana di perbatasan Kabupaten Wajo dan Luwu, Sulawesi Selatan. Di Luwu terdapat wilayah enklave, yakni Walenrang dan Lamasi (Walmas), akibat pemekaran Kota Palopo pada tahun 2002. Kini, Walmas tengah diproses menjadi Kabupaten Luwu Tengah.Pengantar Redaksi
Dari Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu; kita harus melintasi wilayah Kota Palopo untuk masuk ke wilayah Walenrang dan Lamasi yang masih termasuk ke dalam wilayah administratif Luwu. Posisi ”enclave” itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan penting perjuangan mengusulkan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.
Suasana di perbatasan Kabupaten Wajo dan Luwu, Sulawesi Selatan. Di Luwu terdapat wilayah enklave, yakni Walenrang dan Lamasi (Walmas), akibat pemekaran Kota Palopo pada tahun 2002. Kini, Walmas tengah diproses menjadi Kabupaten Luwu Tengah.Pengantar Redaksi
Dari Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu; kita harus melintasi wilayah Kota Palopo untuk masuk ke wilayah Walenrang dan Lamasi yang masih termasuk ke dalam wilayah administratif Luwu. Posisi ”enclave” itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan penting perjuangan mengusulkan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.
Provinsi Luwu Raya: Antara Impian dan Kenyataan
Oleh: Iskandar Siregar (Dosen Tamu Universitas Andi Djemma, Palopo)
Ada yang menarik ketika saya mengikuti dialog bertema “Refleksi Nilai Perjuangan Rakyat Luwu Dalam Pembangunan Kekinian” di Makassar pada Senin 31 Januari 2011. Dialog yang diselenggarakan Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu Raya (PB-KKL Raya) ini dihadiri tiga bupati (Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur) dan sebagian tokoh Tana Luwu. Mulai dari mantan Duta Besar hingga aktivis LSM. Ada profesor maupun mahasiswa. Isu pembentukan Provinsi Luwu Raya sempat mencuat. Dari selama dialog maupun sesudahnya, saya menangkap pembentukan Provinsi Luwu Raya itu “harga mati”. Secara geografis, bakal wilayah Provinsi Luwu Raya jelas, yakni meliputi Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo, dan Luwu Tengah yang sedang diperjuangkan pembentukannya. Sementara Toraja masih dalam perdebatan apakah masuk atau tidak dalam bagian Provinsi Luwu Raya.
Ada yang menarik ketika saya mengikuti dialog bertema “Refleksi Nilai Perjuangan Rakyat Luwu Dalam Pembangunan Kekinian” di Makassar pada Senin 31 Januari 2011. Dialog yang diselenggarakan Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu Raya (PB-KKL Raya) ini dihadiri tiga bupati (Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur) dan sebagian tokoh Tana Luwu. Mulai dari mantan Duta Besar hingga aktivis LSM. Ada profesor maupun mahasiswa. Isu pembentukan Provinsi Luwu Raya sempat mencuat. Dari selama dialog maupun sesudahnya, saya menangkap pembentukan Provinsi Luwu Raya itu “harga mati”. Secara geografis, bakal wilayah Provinsi Luwu Raya jelas, yakni meliputi Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo, dan Luwu Tengah yang sedang diperjuangkan pembentukannya. Sementara Toraja masih dalam perdebatan apakah masuk atau tidak dalam bagian Provinsi Luwu Raya.
Perjalanan Sejarah Pembentukan Provinsi Luwu Raya
Oleh: Hamus Rippin
Sejarah perjalanan keinginan dan idaman rakyat dan politik di Luwu, Tana Luwu, untuk membentuk satu pemerintahan tingkat provinsi tersendiri dan atau sejenisnya sudah sejak lama. Bermula, sejak puluhan tahun silam.
Ketika masih hidup raja (Datu atau Pajung’e Ri Luwu), Andi Djemma’, beliau pernah menghadap dan menemui Presiden RI Soekarno pada tahun 1958. Beliau mengusulkan kepada presiden satu Pemerintahan Daerah Istimewa di Luwu.
Sejarah perjalanan keinginan dan idaman rakyat dan politik di Luwu, Tana Luwu, untuk membentuk satu pemerintahan tingkat provinsi tersendiri dan atau sejenisnya sudah sejak lama. Bermula, sejak puluhan tahun silam.
Ketika masih hidup raja (Datu atau Pajung’e Ri Luwu), Andi Djemma’, beliau pernah menghadap dan menemui Presiden RI Soekarno pada tahun 1958. Beliau mengusulkan kepada presiden satu Pemerintahan Daerah Istimewa di Luwu.
Langganan:
Postingan (Atom)